Cara Membuat Karakter Untuk Komik Strip

Bikin komik strip itu sebenarnya gampang-gampang susah. Meski hanya beberapa panel, tapi justru letak keseruannya adalah bagaimana kita menghidupkan sebuah komik strip yang hanya beberapa panel itu jadi sebuah komik yang mampu bercerita dengan apik. Mulai dari pembuatan karakter hingga penyusunan storyboard, semuanya harus terkonsep dengan baik. Jika sudah mengerti dan menguasai teknik serta konsep dasarnya, nggak terlalu susah juga sih. Cuma perlu sedikit usaha dan kesabaran aja.

Sebelum beranjak jauh ke pembuatan scene serta panel-panel dalam komik strip, terlebih dahulu kita membuat suatu karakter yang akan dimasukkan dalam komik kita. Sebenarnya simpel sih. Tapi nggak jarang juga diantara kita masih ada yang menemui kesulitan saat proses pembuatan komik strip, karena karakter yang ditokohkan dalam komiknya stuck dan nggak punya 'power' lagi.

Ada dua macam pola penciptaan karakter dalam kartun. Pertama, karakter diciptakan oleh jalan cerita, contohnya seperti karakter Son Goku di Dragon Ball, dari masa kecil hingga ketika dia hidup di akhirat. Karakter Son Goku diciptakan berdasarkan jalan cerita dari Dragon Ball itu sendiri, entah itu Dragon Ball Z ataupun GT. Seiring dengan jalan ceritanya, karakter Son Goku kemudian berkembang mengikuti alur yang diciptakan Akira Toriyama.

Karakter Goku dari masa ke masa

Add caption

Berbeda dengan karakter Spongebob Squarepants. Si Sponge kuning inilah yang menciptakan jalan cerita. Bagaimana kehidupan dia sehari-hari di Bikini Bottom bareng Patrick Starr, Squidward dan Krusty Krab. Apa jadinya jalan cerita Spongebob Squarepants tanpa kehadiran si celana kotak ini? Inilah yang disebut dengan Karakter yang menciptakan jalannya cerita.

Lalu, gimana sih caranya bikin tokoh komik atau animasi yang bagus itu, dalam artian catchy di mata penikmatnya sehingga nggak gampang dilupain orang? 

Kata mas Faza Meonk, si empunya Si Juki Hoki, ada beberapa poin yang harus dan wajib kita perhatikan sebelum menciptakan suatu karakter komik. 

Unik. Ya, syarat utama dari tokoh kartun, atau bahkan tokoh utama yang akan ditonjolkan dalam sebuah karya komik atau animasi harus punya keunikan tersendiri. Buatlah suatu karakter yang tak hanya lengkap secara anatomi dan gesture, tapi juga unik. Bisa dengan melebaykan penggambaran karakter yang akan kita buat. Beda. Ini penting karena kalo sampe seragam atau bahkan sama, suatu tokoh atau karakter yang kita buat bakalan gampang dilupain orang, karena emang beda ama karakter lainnya. Beri sentuhan kecil yang bisa memberikan perbedaan yang mencolok diantara karakter lainnya. Identitas. Suatu tokoh atau karakter yang kuat adalah yang punya identitas khusus, bisa itu dari bentuk fisiknya, gesturenya maupun ucapan-ucapan yang di lontarkan.

Membangun Karakter dalam Komik

Masalah yang sering muncul dalam pembuatan karakter kartun sebenarnya bukan terletak di konsepan awal, melainkan konsistensi kita untuk menggambarkan tokoh secara kontinu di panel-panel berikutnya dengan sudut pandang pengggambaran yang berbeda. Oleh karena itu, perlu banget yang namanya belajar Anatomi karakter serta gesture, terutama gesture manusia agar kita mendapatkan gambaran bagaimana tokoh yang akan kita buat nanti dilihat dari berbagai sudut atau perspektif.

Nggak jarang, beberapa orang sering mendapat kritik dari kawan atau pembaca komik yang menanyakan soal referensi dari komiknya. 'Ah, kartun lo kejepang-jepangan, Naruto banget!' atau juga ''Karakter lo nggak banget, ngumbar otot-otot gitu, gaya Amerika abis!' dan sebagainya. Bener sih, karena memang referensi gambar kita ya nggak jauh-jauh dari kartun dan animasi terkenal seperti yang telah disebutin tadi. Tapi ya kecewa aja gitu, gambar yang kita bikin susah-susah eh dapet respon yang kurang menyenangkan cuma gara-gara karakter kita terlalu 'influenced' sama gaya kartun tertentu.

Bagaimana cara mengatasinya? Ya kita harus banyak-banyak ngumpulin referensi gambar atau penggambaran tokoh, dengan gaya mereka masing-masing. Sering-seringlah baca komik yang punya karakteristik berbeda-beda, misal setelah melahap semua komik dengan karakter jepang, kita bisa memilih alternatif komik dengan karakter unik seperti Tin-tin, lalu The Simpson, kemudian Asterix. Begitulah seterusnya.  Intinya, perbanyaklah wawasan kita di dunia komik dan kartun.

Komik Asterix dan Obelix punya ciri khas karakter yang unik

Setelah dirasa cukup, maka kita dengan sendirinya akan memilih mana yang akan menjadi inspirasi kita, yang benar-benar membuat kita sangat nyaman untuk menciptakannya. Coba deh liat antara kartun Disney, anime jepang, gaya otot-otot amerika. Samakan dan cari ketiga syarat yang udah dikasih tau di awal sehingga proses penokohoan suatu karakter komik jadi cepat selesai karena sudah terkonsep dari awal.

Saat membuat konsep untuk suatu karakter, jangan lupa ditulis ya. Ini penting, untuk bekal kita melanjutkan karakter ini dalam proses pembuatan komik selanjutnya. Tulislah latar belakang dari tokohnya, bentuk fisik, sifat serta ciri khas dari karakter tersebut. Bayangkan rupa dan tingkah dari tokoh tersebut dalam imajinasi kita untuk mendapatkan karakter yang benar-benar hidup.

Langkah yang tak kalah pentingnya adalah character sheet. Mengapa penting? Untuk melatih kita agar konsisten dalam membuat karakter yang sama dalam panel-panel komik kita. Sering kan, ketika membuat komik, karakter yang kita ciptakan di panel pertama kadang berbeda di panel-panel berikutnya. Oleh karena itulah dibutuhkan character sheet ini. Buatlah karakter kita dalam berbagai sudut pandangan. Tampak depan, belakang, atas dan bawah. Untuk lebih meyakinkan lagi, kamu bisa mencoba dengan sudut pandang diagonal.

Untuk variasi, buatlah dari sudut pandangan yang berbeda

Terakhir, tentu saja memperbanyak latihan menggambar agar karakter kita semakin matang dan kuat. Buatlah variasi agar karakter kita juga tidak monoton. Selamat mencoba!